Surabaya (selalu.id) - Banyak kalangan mendukung langkah Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang enggan memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga jilid IV di Kota Pahlawan.
"Saya tidak sepakat PSBB diperpanjang. Saya lebih sepakat diberlakukan PSBK. Yakni Pembatasan Sosial Berskala Kecil. PSBB seperti dipaksakan," kata anggota Komisi C DPRD Surabaya, William Wirakusumah, Senin (8/6/2020).
Baca Juga: Begini Cerita Anggota Satpol PP Korban Penganiayaan Massa Buruh
Pelaksanaan PSBB, lanjut William, jangkauannya terlalu luas. Padahal yang terpapar virus Covid-19 masih berada di lingkup lingkungan kecil. Seharusnya, yang dilokalisasi adalah lingkungan yang ada virus corona, saja bukan semua wilayah seperti konsep PSBB. Sehingga akan bisa lebih fokus.
"Pelaksanaan PSBB tidak bisa fokus. Berbeda dengan PSBK yang lebih fokus pada lingkungan yang terpapar virus corona. Tentunya tanpa mengabaikan lingkungan yang masih belum terpapar virus corona," ujar Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Kota Surabaya ini.
Baca Juga: Begini Upaya Pemkot Surabaya Hambat Laju Inflasi di Penghujung Tahun 2023
Agar pelaksanaan PSBK ini bisa berjalan maksimal, jelas William, bisa memaksimalkan peran 'Kampung Wani Jogo Suroboyo' yang telah dibentuk Pemkot Surabaya. Saat ini 'Kampung Wani Jogo Suroboyo' telah terbentuk di tingkat RW diseluruh Kota Surabaya.
"Saat di kampung ada yang terkonfirmasi positif corona, 'Kampung Wani Jogo Suroboyo' inilah yang berperan di garda depan. Jadi penanganannya dilakukan secara gotong royong melibatkan banyak pihak. Tidak mungkin penanganan ini hanya dilakukan pemerintah, tapi juga harus dilakukan secara gotong royong melibatkan masyarakat juga," ungkapnya.
Baca Juga: HIV/AIDS Mulai Menyasar Remaja di Surabaya, DPRD Minta Pemkot Gerak Cepat
Jika ada ODP atau PDP yang melakukan karantina atau isolasi mandiri di rumahnya, kata William, semua harus dijamin kebutuhan sehari-harinya,seperti makanan dan kebutuhan lainnya. Pemkot Surabaya harus menyuplai makanannya. Begitu pula masyarakat bisa membantu kebutuhan lainnya.
"Jadi, penanganan Covid-19 ini harus dilakukan secara bersama-sama. Tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Harus ada kesadaran dari masyarakat dan tindakan tegas dari pemerintah. Kalau hanya pemerintah yang tegas, kesannya juga tidak baik. Harus diimbangi dengan kesadaran masyarakat. Dan, PSBB jangan diperpanjang lagi. Karena terbukti tidak efektif," tandasnya.
Editor : Redaksi