selalu.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut tempat pemotongan babi yang sudah berdiri sejak tahun 1927 telah dipindahkan dari kawasan Wisata Religi Ampel.
Pemindahan RPH tersebut adalah bagian dari rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam melakukan penataan kawasan Wisata Religi Ampel. Nantinya, eks RPH Pegirian tersebut dirombak, kemudian ditata ulang menjadi Sentra Wisata Kuliner (SWK) di kawasan Wisata Religi Ampel.
Baca Juga: Usai Viralnya Video Sapi Ditembak, RPH Surabaya Pastikan Harga Daging Stabil
"Puluhan tahun kita berencana memindahkan kandang Babi, alhamdulillah sudah bisa kita pindahkan. InsyaAllah di bulan September atau Oktober sudah dipindah," kata Wali Kota Eri.
Setelah bangunan cagar budaya itu diperbaiki dan dibersihkan seluruhnya, para pedagang yang berada di sekitar Jalan KH Mas Mansyur dan Jalan Semampir, akan dimasukkan ke dalam SWK tersebut.
"Nanti kita masukkan, sambil kita menunggu total akan berubah di bulan oktober. Kawasan Ampel ini kawasannya Sunan, di sini ada babinya, nah ini pertama kali (dalam sejarah dipindah) makanya kita ngebut untuk memindah babinya, dan alhamdulillah bisa dipindahkan tanggal 19 kemarin," jelasnya.
Lebih lanjut Eri menerangkan, setelah dilakukan perbaikan dan penataan eks RPH Pegirian, Pemkot akan membuat gapura-gapura sebagai pintu masuk menuju ke area Wisata Religi Ampel bulan Mei 2024. Seiring berjalannya penataan kawasan Wisata Religi Ampel, pemkot juga melakukan penataan di kawasan Pecinan, Eropa, dan Melayu di sekitar Jembatan Merah.
Baca Juga: Tidak Terdampak Video Viral Stunning, RPH Surabaya Pastikan Harga Daging Sapi Stabil
"Ini menjadi kawasan kota tuanya Surabaya," terangnya.
Ia menambahkan, penataan eks RPH Pegirian sudah mulai dilakukan hari ini. Setelah dilakukan pengerjaan, sekitar 400 pedagang di kawasan Jalan KH Mas Mansyur dan Jalan Semampir sudah bisa mulai masuk ke dalam SWK eks RPH Pegirian pada akhir Februari mendatang.
"Jadi nanti insyaallah per akhir februari nanti sudah bisa masuk semua ke sini. Kemudian saya langsung menata kawasan Ampel-nya. Sudah sosialisasi dengan camat juga," imbuhnya.
Baca Juga: Awas! Dilarang Memotong Unggas di Pasar, Pemkot Surabaya Bakal Bangun RPU
Di samping itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, Lilik Arijanto mengatakan, pengerjaan eks RPH Pegirian ditargetkan tuntas sebelum tanggal 1 Maret 2024.
Dalam waktu dua minggu ini, Lilik memastikan, tempat tersebut sudah bisa ditempati pedagang.
"Pelaksanaannya kita bagi-bagi beberapa segmen, tinggal kita kolaborasikan dengan teman-teman Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya. Di waktu yang terbatas imi kita juga harus konsisten untuk pelaksanaanya sampai malam," tandasnya.
Editor : Arif Ardianto