selalu.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya menyebut sebanyak 76 laporan pohon tumbang selama cuaca ekstem atau hujan deras disertai hujan melanda Kota Pahlawan selama hampir 3 pekan ini.
"Data terakhir yang dilaporkan ke saya dari BPBD ada 76 pohon tumbang," kata Kepala DLH Surabaya Agus Hebi Djuniantoro, kepada selalu.id, Kamis (14/12/2023).
Hebi mengatakan meski banyak pohon yang tumbang namun tidak ada anggaran perbaikan atau pun biaya perawatan jika pohon tumbang menimpa fasilitas masyarakat ataupun manusia. Menurutnya pohon tumbang tersebut sama dengan bencana alam. Sehingga itu tidak diperbolehkan menjadi asuransi
"Ini kategori bencana. Sehingga kalau ada korban tertimpa pohon kita melakukan patungan karena memang tidak ada anggarannya untuk ganti rugi itu. Kalau ada yang meninggal kita ya menyantuni, karena tidak ada asuransi," ujarnya.
Menurutnya, jumlah santunan yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi korban. Pihaknya berharap santunan ini dapat meringankan beban korban.
"Yang menimpa mobil juga, karena kategorinya masuk bencana," imbuhnya.
Selain angin kencang, kata dia, pohon tumbang juga disebabkan faktor lain, biasanya karena akarnya tidak sehat karena terganggu oleh saluran di tepi jalan.
"Akar pohon yang berada di sekitar saluran sering kali terganggu pertumbuhannya. Contoh akarnya terganggu karena tidak bisa tumbuh dengan bagus, artinya terpotong oleh saluran sehingga tidan bisa menahan beban yang diatasnya. Hal ini membuat akar pohon tidak kuat menopang batang pohon sehingga mudah tumbang," ujar Hebi.
Lebih lanjut Hebi menerangkan, DLH Surabaya juga melakukan pemantauan rutin terhadap pohon pohon di Surabaya. Pohon ppohon yang terlihat rapuh atau berpotensi tumbang akan segera ditebang atau dipangkas.
"Kita sudah antisipasi untuk rutin melakukan perantingan. Jadi memang untuk yang akarnya tergangu karena saluran tepi jalan kita prioritaskan untuk perantingan agar bebannya tidak banyak," pungkasnya.
Baca Juga: Pohon Kenari Tumbang di Jalan Kenjeran Surabaya, Tim Gabungan Respon Cepat
Editor : Ading