selalu.id - Pakar Kesehatan Mental Remaja dari Universeitas Airlangga (Unair) atau psikolog, Tiara Diah Sosialita menyebut perselingkunhan secara psikologis akan berdampak negatif bagi segala kalangan.
Bahkan terutama terhadap para remaja, Ia menilai permasalahan cinta yang terjadi secara terang-terangan, berulang, dan dalam waktu yang lama rentan menimbulkan masalah psikologis.
Baca Juga: Unair Gelar Talkshow Refleksi 2024, Soroti Penegakan Hukum untuk Kemajuan Ekonomi
"Sangat penting bagi remaja dan orang tua agar peka dan lebih perhatian pada orang yang terlibat masalah percintaan," ungkapnya, Minggu (4/6/202).
Tiara menyebut faktor pencarian identitas dan pemahaman hubungan sosial pada masa remaja menjadi penyebab utama permasalah percintaan.
Kata dia, remaja menjadi mudah cemas dan tidak stabil secara emosional dalam sosial dan mudah mengalami stres, sehingga kondisi mental menjadi faktor yang signifikan.
"Remaja masuk fase eksplorasi. Mereka butuh sosok diluar orang tua yang memberikan rasa aman dan mulai tertarik dalam membentuk ikatan emosional yang sehat," sebutnya.
Tak hanya itu, Tiara menjelaskan dalam perkembangan kognitif sosial, remaja belajar melalui media pengamatan dan pengalaman. Hal ini menjadi penting bagi kehidupan untuk memandang cinta, kesetiaan, dan kepercayaan.
Respon kekerasan yang traumatik, lanjutnya, dapat menimbulkan penurunan kepercayaan dan penilaian terhadap hubungan percintaan di masa depan.
Bahkan, Dosen Fakultas Psikologi (FPSI) Unair mengungkapkan, remaja dapat menilai secara menyeluruh bahwa tidak ada orang yang tulus dalam menjalani sebuah hubungan.
"Perselingkuhan dapat mempengaruhi kondisi remaja. Bagi remaja perlu memastikan kesiapan sebelum memutuskan dalam sebuah hubungan. kalo belum siap, alangkah baiknya menyiapkan diri," tuturnya.
Baca Juga: Wisuda Pascasarjana di Unair, AHY Teringat Mendiang Ibu Ani Yudhoyono
Lebih lanjut Tiara menerangkan, mereka nantinya bakal merasa insecure dan depresi. Ia menyebut secara psikis kegagalan percintaan dapat memunculkan rasa malu dan ketidak berhargaan terhadap dirinya.
Sebab itu, remaja dapat merasa kesepian dan malu dalam membagikan pengalaman percintaan yang gagal, karena selingkuh bukanlah hal yang harus dibanggakan.
Hal tersebut jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan stres berkelanjutan yang berujung depresi.
"Secara psikis akan membuat orang merasa malu terutama diusia yang masih labil. Remaja masih kesulitan dalam memproses emosi karena masih tahap belajar mengelola emosi," ujarnya.
Kegagalan dalam percintaan menimbulkan pengalaman negatif, terpukul, reaktif dan kehilangan arah. Untuk menstabilkan emosinya, terkadang memicu aktivitas negatif dengan cara yang tidak sesuai seperti merokok dan alkohol.
Tiara menambahkan, kenali gejala efek masalah psikis yang ditimbulkan permasalahan cinta dapat dikatakan cukup kompleks.
Baca Juga: Respon Warga Tanggapi Isu Miring Kehidupan Pribadi Cabup Jombang
Cara mengenalinya yaitu terdapat perubahan mood drastis, sedih cemas, perubahan mood dan marah.
Kehilangan minat dalam melakukan hal rutin juga dapat terlihat dari hilangnya semangat dalam beraktivitas. Bahkan perilaku yang tidak biasa dilakukan dapat terjadi untuk menyesuaikan emosinya.
"Perilaku tak biasa seperti menghindari orang disekitarnya, menghindari keluarga, dan biasanya orang yang terkait masalah percintaannya," ujarnya.
Kesulitan dalam berinteraksi juga menjadi tanda yang terlihat. Jika permasalahan yang ditimbulkan semakin memburuk, maka harus ditangani oleh tenaga profesional. (Ade/SL1)
Editor : Redaksi