selalu.id - Surabaya menghadapi krisis lahan makam seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan keterbatasan ruang pemakaman. Beberapa tempat pemakaman umum (TPU) pun sudah penuh, bahkan menerapkan sistem tumpang tindih.
Baca Juga: Wali Kota Eri Benarkan Lahan Makam di Surabaya Hampir Habis
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyebut bahwa pihaknya akan mencari solusi dengan duduk bersama DPRD untuk membahas langkah-langkah ke depan.
“Memang terpaksa tumpang tindih kalau tidak ada lahan. Jumlah penduduk kita terlalu banyak. Seperti di TPU Keputih, ada yang sudah ditumpuk, tetapi nisan tetap ditulis dua. Kalau tidak seperti ini, nanti Surabaya semakin kehabisan tempat,” ujar Eri, kepada Selalu.id, Jumat (7/3/2025).
Saat ditanya soal perluasan lahan makam, Eri menjelaskan bahwa hal tersebut memerlukan perhitungan matang, terutama terkait anggaran. Harga tanah di Surabaya yang mahal menjadi tantangan tersendiri.
“Beli lahan itu per meter bisa Rp4 juta–Rp5 juta. Kalau puluhan hektare, uangnya dari mana? Sementara kita juga harus memprioritaskan kesehatan dan pendidikan gratis. Itu yang nanti akan kita diskusikan dengan DPRD,” jelasnya.
Meski begitu, Pemkot Surabaya tetap berupaya mencari solusi. Salah satu rencana yang sedang dikaji adalah pembukaan lahan makam baru di kawasan Waru Gunung hingga Tambak.
“Kita lihat anggaran dulu. Yang jelas, kita siapkan lahan di Waru Gunung sampai Tambak. Jaraknya memang jauh dari pemukiman, tapi ini harus kita pikirkan bersama,” kata Eri.
Baca Juga: Surabaya Darurat Lahan Makam! 13 TPU Hampir Penuh dan Sebagian Sudah Ditutup
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara Pemkot, DPRD, dan masyarakat dalam menghadapi permasalahan ini.
“Pemerintahan itu harus punya skala prioritas. Makanya saya ingin duduk bersama DPRD untuk mencari solusi terbaik, agar masyarakat juga memahami kondisi yang ada,” terangnya.
Sementara, Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan, menyebut bahwa kondisi TPU yang hampir penuh membuat Pemkot harus segera mencari solusi. Saat ini, dua lokasi yang dikaji untuk pembukaan lahan baru adalah Waru Gunung dan Sumberejo.
“Di Sumberejo, dari total 44 hektare yang direncanakan, Pemkot sudah menguasai 40 hektare. Tapi masih ada 4 hektare yang harus dibebaskan agar bisa digunakan sepenuhnya,” ungkap Eri.
Baca Juga: Lahan Makam di TPU Keputih Terus Menyempit, Hanya Tersisa 32 Ribu Unit
Sementara itu, kata dia, di Waru Gunung, dari total 80 hektare yang direncanakan, Pemkot baru membebaskan 10 hektare.
“Proses pembebasan lahan ini masih dalam kajian, tapi kami harapkan bisa rampung tahun depan,” jelasnya.
Selain dua lokasi tersebut, Pemkot juga mempertimbangkan opsi lain di Surabaya Barat. “Tadi pagi dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang), kami membahas pembukaan lahan makam baru. Opsi di Surabaya Barat sedang dikaji, termasuk di Bulak Bandarejo yang merupakan aset Pemkot,” tambahnya.
Editor : Ading