selalu.id - Kasus dugaan Korupsi dalam pembangunan gedung baru DPRD Kota Surabaya senilai Rp 54 miliar pada tahun anggaran 2018 dan 2019 kini kembali mencuat ke permukaan.
Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Rakyat Jawa Timur (GEMPAR) melakukan aksi unjuk rasa di depan Polrestabes Surabaya mendesak pengusutan dugaan korupsi tersebut, Senin (2/12/2024), kemarin.
Ketua GEMPAR, Zahdi, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk kekecewaan atas lambannya proses hukum terkait dugaan penyimpangan pembangunan gedung tujuh lantai tersebut.
“Kami melakukan ini karena sebelumnya sudah ada laporan dari masyarakat ke Kejati Jatim, tetapi hingga sekarang belum ada tindakan nyata,” ujar Zahdi.
Zahdi mengungkapkan bahwa isu dugaan korupsi ini sebenarnya sudah mencuat sejak beberapa tahun lalu.
Pada 4 November 2020, Jaringan Pemantau dan Riset Indonesia (Japri) juga pernah melakukan aksi serupa di depan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, mendesak pengusutan kasus yang sama. Namun, hingga kini kasus tersebut belum menunjukkan perkembangan.
“Sekarang kami meminta Kapolrestabes Surabaya untuk mengambil langkah tegas dan segera mengusut tuntas dugaan korupsi ini,” tegas Zahdi.
GEMPAR juga mendesak aparat untuk segera memeriksa pihak-pihak yang diduga terlibat atau memiliki informasi terkait penyimpangan anggaran pembangunan gedung baru DPRD Surabaya.
Menurut mereka, kejelasan kasus ini penting untuk menunjukkan komitmen aparat hukum dalam memberantas korupsi di Surabaya.
“Kami berharap Kapolrestabes berani mengambil langkah konkret dan mengusut tuntas dugaan ini,” tutup Zahdi.
Baca Juga: Gedung PT Multinas Digeledah, Diduga Terkait Kasus Korupsi Pabrik Gula Milik PTPN XI

Editor : Ading