selalu.id - Sebanyak 80 karya orisinal siswa kelas 9 SMP Labschool Unesa 3 Surabaya ditampilkan dalam Gelar Karya bertajuk “Dream it, Make it, Be it!” sebagai puncak proyek kelulusan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kurikulum Merdeka. Acara ini berlangsung selama dua hari di Mall Ciputra World Surabaya.
Baca Juga: SMP Labschool UNESA 3 Gelar Khotmul Qur’an dan Imtihan UMMI ke-4
Kepala SMP Labschool Unesa 3, Dian Hijrah Saputra, menyebut kegiatan ini bukan sekadar pameran, melainkan ruang bagi siswa untuk menunjukkan potensi, ide, dan inovasi yang telah mereka kembangkan selama satu semester.
“Karya yang dihasilkan tahun ini jauh lebih beragam dan inovatif. Seluruh produk dipresentasikan langsung oleh siswa kepada dewan juri,” ujar Dian, Selasa (3/6).
Beragam tema mewarnai karya yang ditampilkan, mulai dari teknologi, seni dan mode, hingga produk ramah lingkungan. Beberapa di antaranya adalah Smart Home berbasis digital, busana rancangan sendiri, lagu orisinal, komposter vertikal, hingga makanan sehat seperti bakso tanpa bahan pengawet.
Karya di bidang literatur dan edukasi pun tak kalah menarik, seperti flash card huruf Jepang Hiragana, buku cerita anak, hingga produk bertema arsitektur dan inovasi, seperti Exo Enzim Shampo dan simulasi abrasi pantai sebagai media edukasi kebencanaan.
Dian menambahkan, siswa tak hanya menghasilkan karya, tetapi juga mempertanggungjawabkan ide mereka lewat sesi presentasi. “Juri akan menggali pemahaman mereka. Kalau karyanya bukan buatan sendiri, akan terlihat. Ini bagian dari proses pembelajaran tanggung jawab,” jelasnya.
Baca Juga: Sister School ke Australia: Langkah SMP Labschool Unesa 3 Menuju Taraf Internasional
Ia menekankan, kegiatan ini bukan hanya proyek kelulusan, tetapi juga bagian dari pembentukan karakter pelajar sesuai nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila: kreatif, mandiri, peduli lingkungan, dan mampu bekerja sama.
“Yang ingin kami tanamkan adalah kemampuan menghubungkan teori dengan praktik nyata. Bukan hanya tahu, tapi bisa membuat dan menjelaskan,” tegasnya.
Baca Juga: SMP Labschool Unesa 3 Sabet Medali di Kejuaraan Taekwondo Piala Walikota
Antusiasme juga datang dari para wali murid. Retno, orang tua siswa kelas 7, menilai kegiatan ini membuka wawasan anak dan orang tua tentang pentingnya pengembangan soft skill sejak dini.
“Anak-anak belajar berpikir kritis, berkomunikasi, dan berani tampil. Pengalaman seperti ini akan berguna hingga jenjang SMA bahkan kuliah,” ujar Retno.
Ia juga mengapresiasi partisipasi siswa kelas 7 dan 8 yang diajak menyaksikan proses presentasi. “Sebagai orang tua siswa kelas tujuh, saya merasa lebih siap mendampingi anak saat mereka juga menghadapi proyek kelulusan nanti,” tambahnya.
Editor : Ading