Surabaya (selalu.id) - Istilah suporter bola Inggris, Liverpool, 'You'll Never Walk Alone' yang berarti setia mendampingi mungkin cocok diterapkan di Surabaya. Dalam hal ini masyarakat diharapkan memberi dukungan kepada Wali Kota Risma dan pemkot dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19.
"Bu Risma tidak sendirian menghadapi situasi sulit ini. Seluruh elemen masyarakat harus memperkuat kerja gotong-royong untuk mengatasi pendemi COVID-19," tutur Wakil Ketua Komis B DPRD Kota Surabaya, Anas Karno, Jumat (10/7/2020).
Baca Juga: Jelang Piala Dunia U-17, Pemkot Surabaya Sediakan Paket Wisata Tempat Sejarah
Anas Karno menyampaikan, langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan operasi besar-besaran untuk penegakan disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan perlu mendapatkan dukungan dari semua lini.
"Disiplin memakai masker, menjaga jarak fisik, hindari kerumunan, dan penyediaan fasilitas cuci tangan dengan sabun dalam air mengalir harus selalu digencarkan kepada masyarakat," katanya.
Untuk memutuskan mata rantai COVID-19, lanjut Anas Karno, harus dimulai dari hulu dengan mematuhi protokol kesehatan.
"Masyarakat harus terus disadarkan bahwa COVID-19 berbahaya, belum ditemukan obat penangkal, serta mudah menular dengan droplet atau percikan pernapasan. Bahkan, WHO baru saja mengakui, penyebaran bisa melalui udara," ucapnya.
Untuk memotong penyebaran Covid-19, harus dimulai dari hulu. Dengan mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat harus terus disadarkan, bahwa Covid-19 berbahaya. Belum ditemukan obat penangkal. Serta mudah menular dengan droplet atau percikan pernapasan. Bahkan, WHO baru saja mengakui, penyebaran bisa melalui udara.
Anas Karno juga menggunakan, operasi berskala besar yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya dengan menggerakkan jajaran Satpol PP, Linmas, TNI-Polri, serta perangkat kerja kelurahan dan kecamatan perlu menyasar unit-unit ekonomi seperti pusat-pusat perdagangan, pasar-pasar tradisional, pertokoan, rumah makan, restoran, kafe dan warung-warung kopi.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Buka Klinik Hewan Gratis, Begini Cara Daftarnya
"Selama ini, keluhan banyak dialamatkan pada unit-unit ekonomi, dimana terjadi warga cangkruk dan tidak pakai masker," ujarnya.
Anas Karno mengatakan, Pemkot Surabaya juga harus menunjukkan pesan yang sangat jelas dan tegas, bahwa bisa menghandle situasi di Kota Surabaya, di tengah tingginya angka COVID-19.
"Berikan sanksi yang tegas pada para pelanggar protokol kesehatan, dengan memberikan hukuman sosial, agar menimbulkan efek jera bagi masyarakat," tuturnya.
Selain itu, lanjut Anas Karno, untuk menimbulkan efek jera, ada baiknya Pemkot Surabaya juga perlu mengekspose melalui media massa dan media sosial mengenai pemberian sanksi sosial bagi para pelanggar protokol kesehatan.
Baca Juga: Tersulut Api Bakaran Sampah, Gudang Gula di Krembangan Surabaya Hangus
"Dinas Kominfo dan Humas Pemkot harus bekerja keras untuk memenangkan 'perang udara' ini," katanya.
Menurutnya, aparatur Pemkot Surabaya harus melakukan patroli rutin, siang dan malam, Keluar masuk kampung, untuk memastikan masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
"Bu Risma telah memberikan teladan kepemimpinan dengan hadir di lapangan, bagi-bagi masker, menggalakkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan. Begitulah seharusnya pemimpin, yang mampu menggerakkkan dan menghandle keadaan," ucapnya.
"Seluruh aparatur Pemkot Surabaya dan seluruh lapisan masyarakat harus memberikan dukungan agar kita mampu mengatasi krisis pandemi COVID-19," ujarnya.
Editor : Redaksi