selalu.id - Mitra Bukalapak mendukung pelaku usaha mikro tidak hanya melalui teknologi tetapi juga peningkatan literasi digital dan keuangan serta menciptakan peluang untuk bertransformasi dari warung tradisional untuk terus meningkatkan omset
Bukalapak memperkenalkan Mentorship Program atau sebagai wujud komitmen mendukung perkembangan bisnis warung di Jawa Timur. Program pendampingan secara daring ini berlangsung dari 18 Oktober hingga 10 November 2023 dengan partisipasi dari 50 Mitra asal Surabaya, Gresik, Kediri, Lamongan, Malang, dan Blitar.
"Mitra Bukalapak ini menyediakan suplai, baik barang produk fisik atau virtual atau kirim uang. seungga bisa dibeli konsumen. Kami banyak program pemberdayaan dan pembiayaan untuk pengusaha warung dari mitra kerja kita," kata VP Mitra Operations & Commerce Becquini Akbar, saat Press Confrence Mitra Bukalapak, Surabaya Kamis, (16/11/2023).
Akbar menjelaskan pendekatan dari mitra untuk mitra seperti ini lahir dari pemahaman bahwa pemilik warung dapat belajar lebih efektif ketika diajak berbagi pengalaman dan tips oleh sesama mereka.
Metode ini menciptakan lingkungan belajar yang lebih terhubung, di mana para pemilik warung dapat berbagi cerita tentang tantangan yang sama dalam berbisnis dan membagikan solusi nyata.
"Ini adalah langkah kami dalam mendukung kesetaraan dan memberikan peluang yang adil bagi pelaku bisnis mikro, khususnya pemilik warung di Indonesia untuk bertumbuh secara berkelanjutan," jelasnya.
Becquini juga menjelaskan yang terpenting bagi Mitra Bukalapak adalah bagaimana mendampingi mitra hingga bisnisnya tumbuh dan berkembang banyak program pemberdayaan dan adanya pembinaan Komunitas Juara.
"Mitra Bukalapak kita percaya kami sediakan bukan hanya teknologi, tetapi pembinaan sehingga pemilik warung bisa berkembang keterhubungan lebih erat mitra untuk mitra," ungkapnya.
Salah satu Mitra Bukalapak, Achmad Kuzaine menceritakan sebelum bergabung di Mitra Bukalapal dirinya hanya bermodalkan Rp3 juta dan 1 etalase, namun setelah bergabung dengan platform ini hingga sekarang memiliki omset Rp200 juta per bulan.
"Dulu cuma jualan pulsa, voucher, sama aksesoris handphone, setelah bergabung ke Mitra Bukalapak sekarang ada aksesoris handphone, kartu perdana, grosir, kosmetik, alat listrik, makanan, minuman kemudian perlengkapan bayi dan kebutuhan harian," tuturnya.
Jay sapaan akrab Achmad Kuzaine menjabarkan dulu hanya 1 etalase di teras rumah namun sekarang sudah berkembang pesat hingga 20 etalase.
"Sekarang setelah bergabung Mitra Bukalapak omset naik terus, jadi saya bisa renovasi ruang tamu saya jadi toko sekarang," jelasnya.
Jay memiliki tekad untuk mengajak pemilik warung lain agar lebih kreatif dalam memaksimalkan potensi warung mereka.
"Saya ingin berbagi kiat sederhana untuk meningkatkan tampilan produk dan tata letak, serta menciptakan program promosi dan program loyalitas yang dapat menarik lebih banyak pelanggan," ujar pemilik Zaini Mart ini.
Pemilihan Jay sebagai mentor didorong oleh keinginan Mitra Bukalapak untuk menginspirasi para pemilik warung lainnya dalam meraih kesuksesan seperti Jay.
Mitra Bukalapak asal Surabaya ini berhasil mentransformasi warungnya yang dulunya terdiri dari 1 etalase hingga kini tampak seperti minimarket.
Pengalaman hal yang sama juga mentor terpilih menceritakan pengalamannya Liya mengaku turut mengalami transformasi signifikan karena berhasil mengembangkan usaha dari satu meja di teras rumah jadi warung tetap, setelah bergabung dengan Mitra Bukalapak di tahun 2019.
“Lewat Mitra Mentorship Program ini, saya juga dapat mengeksplorasi lebih banyak pengetahuan terkait penataan etalase dan rak, penampilan produk, hingga strategi promosi yang membuat warung saya jadi lebih menarik dan efektif dalam menarik pelanggan,"ungkapnya.
Sejak bergabung dengan Mitra Bukalapak, pendapatan saya mengalami peningkatan hingga 10x lipat dan saya percaya, program ini bisa membawa keuntungan warung yang lebih baik lagi untuk saya dan keluarga,” ujar Liya.
Editor : Ading