Senin, 23 Jun 2025 01:23 WIB

Penderita Kanker Payudara Meningkat di Surabaya, Dinkes Gencarkan SADANIS

  • Reporter : Ade Resty
  • | Rabu, 20 Sep 2023 12:49 WIB
Ilustrasi kanker payudara

Ilustrasi kanker payudara

selalu.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya menyebut kasus penderita payudara di Kota Pahlawan mengalami peningkatan di tahun 2023.

Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina menjelaskan meningkatnya kasus penderita kanker payudara di tahun ini sebanyak 1.677 kasus.

"Berdasarkan data tahun 2022–2023 kasus kanker mengalami sedikit peningkatan yakni sebanyak 1,2 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya," kata Nanik, Rabu (20/9/2023).

Nanik menjelaskan bahwa rata-rata penyebab kanker payudara adalah pola makan yang buruk hingga mengalami obesitas seperti makanan tinggi lemak dan rendah serat, serta mengandung zat pengawet atau pewarna.

"Merokok dan terpapar asap rokok, kurang olahraga atau aktifitas fisik, dan tidak bisa mengelola stress," ujarnya.

Tak hanya itu, Nanik juga menjelaskan bahwa ada faktor yang tidak dikendalikan penyakit kanker payudara yakni karena genetik dari riwayat penyakit keluarga.  Beberapa kasus pun diketemukan pada perempuan yang mengalami menstruasi di usia dini atau di bawah 12 tahun.

"Sedangkan distribusi data kanker payudara berdasarkan usia ada pada range usia 19-59 tahun," jelasnya.

Oleh karenanya, untuk mencegah penyakit kanker payudara itu, Dinkes Surabaya melaksanakan skrining melalui SADANIS (Periksa Payudara Sendiri).

"Pemeriksaan dapat dilakukan di setiap Puskesmas bersamaan dengan skrining IVA," ucapnya.

Baca Juga: Puskesmas di Surabaya Tetap Buka Selama Lebaran, Berikut Jadwal Operasionalnya

Untuk pemeriksaan dilakukan pada wanita usia produktif, yaitu usia 15 tahun ke atas, kata Nanik, apabila di temukan benjolan akan dilakukan rujukan.

"Rujukan dari Faskes Tk. 1 ke RS untuk mengetahui keganasan pada benjolan payudara," sebutnya.

Lebih lanjut Nanik menambahkan untuk upaya Dinkes dalam pencegahan dan pengendalian kanker payudara yakni dengan menguatkan kegiatan promotif dan edukasi untuk masyarakat agar mengetahui cara pencegahan dan terhindar dari penyakit kanker.

"Meningkatkan skrining SADANIS, melaksanakan Posyandu Prima untuk mendeteksi kesehatan pada wanita usia subur," tuturnya.

Lalu upaya tersebut juga dengan melakukan skrining faktor risiko PTM melalui Posbindu untuk mengetahui kebiasaan pola hidup dan mengedukasi melakukan PHBS secara konsisten.

Baca Juga: National Hospital Hadirkan Teknologi ABUS untuk Deteksi Dini Kanker Payudara

Editor : Ading