Selasa, 22 Apr 2025 06:25 WIB

Pertamina Pastikan Stok BBM di Jawa Timur Aman saat Libur Nataru

Salah satu stasiun pengisian bahan bakar minyak

Salah satu stasiun pengisian bahan bakar minyak

selalu.id - Meningkatnya volume kendaraan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024, bertepatan dengan kenaikan volume kendaraan yang mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU. Tingginya permintaan ini merupakan sesuatu yang wajar dikala semua masyarakat terkonsentrasi pada satu titik atau moment.

Sama halnya ketika masyarakat antri beli salah satu produk makanan siap saji terkenal yang sampai mengular tidak pernah diberitakan sebagai kondisi kelangkaan pada umumnya. Paradigma inilah yang melekat pada masyarakat dan perlu diubah dalam hal antrian di SPBU.

Baca Juga: Viral Korupsi Pertamax Oplosan, Shell di Surabaya Mendadak Ramai, Pembeli Akui Lebih Kualitas

Area Manager Comm, Rel & CSR Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengungkapkan, momen-momen seperti Lebaran dan Nataru memang meningkatkan volume transaksi dibeberapa SPBU. Dirinya memastikan kehandalan stok di SPBU telah dipertebal sampai dengan 15% dibandingkan konsumsi normal harian sebelum Nataru.

"Kami telah melakukan proyeksi dan mempertebal stok BBM di seluruh lembaga penyalur BBM se-Jatimbalinus. Bahkan beragam layanan extra kami sediakan seperti motorist BBM delivery service untuk menembus kemacetan, mobile storage untuk memangkas jarak supply hingga SPBU Portable (Modular) di rest area yang tidak ada SPBU nya," ujar Ahad saat dikonfirmasi selalu.id, Selasa (26/12/2023).

Dikatakannya, masyarakat dan media ketika melihat antrian di SPBU jangan selalu melihat sebagai situasi kelangkaan.

"Stok di SPBU selalu ada, kami siaga menjaga stok agar tidak kosong. Jadi apabila antri ya wajar karna volume kendaraan meningkat. Namun BBM kami pastikan selalu tersedia sehingga tidak sia-sia mengantri. Terlebih untuk solar, masing-masing kendaraan memiliki batasan pengisian yang telah di tentukan per kendaraan per hari, sehingga tidak akan ada yang akan menyedot habis BBM melebihi kapasitas tangki mobilnya," lanjut Ahad menjelaskan dengan rinci.

Baca Juga: Mantan Pembalap Gokart Asia Puji Kualitas Bensin Shell Dibanding Pertamina: Filtrasi Lebih Bersih

Definisi kelangkaan BBM/LPG sendiri menurut Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Migas adalah kondisi dimana stok BBM/LPG habis dikarenakan beberapa penyebab salah satunya adalah force majeour (bencana dan gangguan keamanan) yang dapat mengganggu jalur distribusi BBM.

Namun, saat pihaknya disinggung mengenai antrian di beberapa SPBU Ngawi dan Madiun baik di jalur tol maupun non tol, Ahad menjelaskan, bahwa kendaraan dari Jabar/Jateng pasti mengisi BBM lagi dikawasan tersebut. Menurutnya, kawasan tersebut memang daerah yang menjadi kantong apabila pengendara start dari Jateng/DIY/DKI/Jabar yang diperkirakan akan mengisi di daerah tersebut.

"Jadi volume kendaraan memang signifikan disitu. Stok real time pada pagi hari ini (25/2) saya sampaikan cukup aman untuk Solar yang dikeluhkan antri rata-rata stoknya 11,7 kilo liter untuk Ngawi dan 15 kilo liter untuk Madiun Kota dan Kabupaten," terangnya.

Baca Juga: Pertamina Siap Layani Warga dengan 46 Ribu Pangkalan Resmi LPG 3 Kg di Jatim

Untuk mengurangi antrian, Pertamina menghimbau masyarakat untuk membayar secara non tunai. "Mari kita bantu sesama pengguna SPBU untuk mempercepat antrian satu sama lain. Karena pasti semua ingin sampai tujuan dengan cepat dan selamat. Percepat antrian dengan transaksi non Tunai," papar Ahad.

Meskipun demikian, para konsumen ternyata menanggapi anjuran Pertamina agar menggunakan pembayaran nomor tunai untuk mengurangi antrian panjang di SPBU. "Tercatat sejak bulan November hingga periode Nataru tanggal 15-25 Desember transaksi dengan menggunakan non tunai mengalami peningkatan sebesar 8,9 persen. Kami berharap angka tersebut akan terus naik," tandasnya.

Editor : Arif Ardianto