selalu.id - Pada saat pelaksanaan Pilkada 2024 serentak di seluruh Indonesia, tak luput dari adanya insiden yang terduga. Terlebih, saat pelaksanaan di Jawa Timur didapati beberapa petugas yang meninggal saat bertugas dalam pelaksanaan Pilkada 2024.
Eka Wisnu Wardhana selaku Ketua Divisi SDM dan Litbang mengatakan 2 Petugas KPPS meninggal dunia di kota Kediri dan kabupaten Kediri, dan 7 Petugas KPPS disetiap kab/kota sedang berada di Rumah Sakit.
Dari ke 7 petugas tersebut, diantaranya 1 petugas di Banyuwangi, 1 petugas di Tulungagung, 1 petugas di Ngawi, 1 petugas di kota Mojokerto, 1 petugas di kota Malang, dan 1 petugas di Pasuruan, serta 1 lagi berada di Pamekasan.
"Untuk sementara data yang masuk saat ini 7 orang sakit, dan 2 orang meninggal dunia. Semoga tidak bertambah ya," ungkap Wisnu kepada selalu.id saat ditemui di Data Center, Surabaya, (27/11/2024).
Dikatakannya, pihak KPU sendiri juga sudah menyiapkan asuransi berupa BPJS ketenagakerjaan atau santunan yang akan diberikan kepada masing-masing keluarga petugas yang sakit dan meninggal dunia.
Sementara, Sekretaris KPU Jatim, Nanik Karsini menyebut, bahwa para petugas yang sakit dan meninggal dunia ini akan diberikan santunan. "Untuk petugas yang jatuh sakit, saat ini sedang dirawat secara intensif di rumah sakit terdekat dengan wilayah masing-masing petugas tersebut," ungkapnya.
"Besaran nominal yang diberikan untuk petugas yang meninggal dunia sebesar Rp36 juta + Rp10 juta untuk bantuan biaya pemakaman. Sedangkan untuk yang sakit sesuai dengan kualifikasinya yakni, dari yang kualifikasi ringan sebesar Rp 2 juta hingga kualifikasi berat sebesar Rp 30,8 juta," tandasnya.
Baca Juga: Pelatihan public speaking KPU Jatim dan PFI Surabaya tekankan personal branding
Editor : Ading