Selasa, 22 Apr 2025 07:08 WIB

Harga Cabai Makin Pedas, Pemkot Surabaya Sebut Banyak Gagal Panen

  • Reporter : Ade Resty
  • | Selasa, 07 Nov 2023 10:26 WIB
Foto ilustrasi cabe rawit

Foto ilustrasi cabe rawit

selalu.id - Pemerintah Kota Surabaya menyatakan harga komoditas cabai rawit mengalami kenaikan dikarenakan faktor kondisi cuaca yang membut stok berkurang di Kota Pahlawan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan faktor cuaca juga mengakibatkan petani gagal panen, sehingga berdampak dengan naiknya harga cabai rawit.

"Faktornya karena cuaca, sehingga mempengaruhi kegagalan panen, dan ini juga belum waktunya produksi lagi," kata Antiek, Rabu (7/11/2023).

Antiek menjelaskan, akibat stok menipis itu akibatnya mengalami penyusutan sehingga tak bisa memenuhi banyak permintaan pasar. Meskipun, stok masih tersedia pun  harga yang didapatkan juga sudah tergolong tinggi.

Terlebih lagi, kondisi di beberapa daerah penyuplai untuk Surabaya, seperti Kediri, Pasuruan, Malang, dan Madura, harganya sejak mahal dari sana

Apalagi di beberapa daerah lain juga mengalami kenaikan, diantaranya di Situbondo dan Jember dengan rata-rata harga Rp70 ribu hingga Rp75 perkilo

"Langkah dari pemkot kemarin mencari dari daerah sumber penghasilnya dan ternyata harganya sudah mahal dari sananya. Kenaikan memang tidak di Surabaya saja," ujarnya

Saat ini, Pemkot tengah melakukan kalkulasi harga terendah dan tertinggi, sekaligus menghitung ketersediaan cabai rawit di kota setempat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TIPD) setempat.

Diketahui, harga cabai rawit di Surabaya rata-rata berada di angka Rp65 ribu  hingga Rp70 ribu perkilo. Salah satu Pedagang asal Pasar Tambahrejo Warinten mengaku harga dagangan  cabai rawit mengikuti harga kulak yang saat ini sebesar Rp60 ribu.

"Kenaikan dikarenakan sedikitnya stok di pasaran dan kondisi cuaca," pungkasnya

Baca Juga: TPID Jatim Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi Sesuai Target, Segini Besarannya

Editor : Ading