selalu.id - Pemkot Surabaya rencananya akan menjadikan Pasar Kembang Pusat Grosir yang berada di Kecamatan Tegalsari jadi pusat jajanan tradisional.
Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya Surabaya, Agus Priyo mengatakan rencana tersebut merupakan salah satu program Pemkot terkait revitalisasi dan pengembangan pasar. Rencana ini juga sebagai langkah pemulihan Pasar Kembang pasca kebakaran pada Agustus 2021.
Baca Juga: Penertiban Pasar Saat Ramadan, DPRD Surabaya: Itu Bisa Matikan Ekonomi Rakyat
"Kalau memang bisa direalisasikan tahun ini, tahun ini juga akan kita geber supaya pedagang UMKM yang jualan kue jajanan pasar bisa masuk," kata Agus Priyo, Jumat (24/2/2023).
Sebelum terjadinya kebakaran, area lantai 2 Pasar Kembang bisa menampung 220 pedagang jajanan tradisional. Setelah direnovasi, nantinya area tersebut diperkirakan dapat menampung sebanyak 600 pedagang.
"Sekarang yang eksisting kurang lebih 220 pedagang. Kalau kita bisa bangun revitalisasi sisa kebakaran, kita bisa kumpulkan total 600 pedagang. Jadi ada kesempatan besar bagi UMKM-UMKM masuk," ujarnya.
Menurutnya, revitalisasi pasar tradisional ini mendukung program Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam menggeber perekonomian UMKM. Pun demikian dengan pengembangan pasar tradisional lain yang berada di bawah PD Pasar Surya.
"Karena ini kan semangat Pak Wali Kota untuk mengembangkan UMKM. Beberapa prioritas sudah kita susun, mapping area untuk pasar-pasar mana saja, tapi saat ini Pasar Kembang menjadi prioritas utama," jelasnya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Mulai Berbenah Pasar Tradisional, Saat ini Giliran Pasar Simo
Ia juga menyebutkan, bahwa selama ini Pasar Kembang menjadi salah satu pusat perputaran ekonomi UMKM Surabaya. Bahkan, dalam satu malam, para pedagang jajanan tradisional di Pasar Kembang mampu meraih omset Rp 2-6 juta.
Oleh sebab itu, Agus optimis ketika nanti direvitalisasi, perputaran ekonomi di Pasar Kembang akan semakin meningkat. Terlebih, kapasitas pedagang yang berjualan juga akan bertambah.
"Pertumbuhan ekonomi kalau memang itu 600 pedagang bisa (masuk), paling tidak masyarakat Surabaya ikut menikmati adanya Pasar Kembang di bawah Pasar Surya," jelasnya.
Sementara itu Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyampaikan, bahwa pergerakan ekonomi suatu daerah, 90 persen ditopang dari UMKM. Maka menurutnya, menggerakkan UMKM merupakan salah satu cara untuk mengentas kemiskinan dan pengangguran.
Baca Juga: Pasar Induk Surabaya Sidotopo Vs Puspa Agro, Wakil Ketua DPRD: Harusnya Pemprov Malu
"Karena jumlah pekerjaan sebuah kota terbatas, berarti harus bisa menjadi seorang pengusaha atau bergerak dalam suatu bidang. Dari situlah maka saya menggerakan UMKM. Ketika UMKM bergerak, maka perekonomian ikut bergerak," pungkas Eri.
Saat ini, PD Pasar Surya mengelola sebanyak 67 pasar tradisional dengan luasan total mencapai 257.725 meter persegi. Puluhan pasar tradisional ini lokasinya tersebar di wilayah Surabaya Pusat, Utara, Selatan, Timur dan Barat.
Dari total jumlah pasar itu, 6 di antaranya dalam kondisi baik. Lalu, 51 dalam kondisi sedang dan 10 dalam kondisi cukup. Sedangkan untuk jumlah pedagang, tercatat meningkat dari tahun 2021 ke 2022. Jika pada tahun 2021, jumlah pedagang mencapai total 14.212, maka meningkat jadi 14.675 di tahun 2022. (Ade)
Editor : Arif Ardianto