selalu.id – Utomo Charge+, penyedia stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), menargetkan pembangunan 1.000 charging gun di seluruh Indonesia hingga akhir 2025. Saat ini, perusahaan telah mengoperasikan sekitar 400 charging gun dan menargetkan penambahan 600 unit pada kuartal ketiga tahun ini.
Managing Director Utomo Charge+ Anthony Utomo mengungkapkan bahwa di Surabaya, pihaknya telah membangun 50 charging gun di sejumlah titik strategis. Lokasinya antara lain Spazio, Wisma SIER, Loop Graha Family, Konsulat Kehormatan Belarus, Intiland, Praxis, dan sepanjang Jalan Raya Darmo.
“Setiap SPKLU Utomo Charge+ dirancang sebagai kompleks yang terdiri dari lima charging gun untuk memastikan ketersediaan dan kenyamanan pengguna kendaraan listrik,” kata Anthony kepada selalu.id, Senin (2/6/2025).
Utomo Charge+ mengandalkan teknologi ultra fast charging sebagai keunggulan utama. Teknologi ini memungkinkan pengisian daya kendaraan listrik berlangsung jauh lebih cepat dibandingkan teknologi konvensional.
Anthony menjelaskan, kecepatan pengisian daya yang ditawarkan mencapai 180 kW—jauh di atas standar pengisian cepat yang direkomendasikan pemerintah. Untuk memperluas jangkauan, Utomo Charge+ juga membuka peluang kemitraan dengan pemilik lahan untuk pengembangan lokasi SPKLU.
“Perusahaan ini siap bekerja sama dengan pemilik lahan yang ingin mengembangkan SPKLU. Kami menyediakan platform digital, sistem pembayaran nontunai, dan bantuan pengurusan perizinan,” ujarnya.
Ia menambahkan, potensi bisnis SPKLU sangat besar seiring meningkatnya permintaan kendaraan listrik di Indonesia. “Infrastruktur pengisian daya yang memadai menjadi kunci keberhasilan ekosistem kendaraan listrik,” ucapnya.
Selain teknologi, Utomo Charge+ juga menekankan pelayanan pelanggan. Perusahaan menyediakan layanan pelanggan 24 jam untuk membantu pengguna yang mengalami kendala saat proses pengisian daya.
Dengan strategi ekspansi, teknologi ultra fast charging, serta layanan pelanggan yang prima, Utomo Charge+ optimistis mampu mendukung kebutuhan pengisian daya kendaraan listrik nasional.
“Kami juga memiliki jaringan di Asia Tenggara, termasuk Singapura, yang memudahkan pengguna kendaraan listrik yang bepergian ke luar negeri,” tutup Anthony.
Editor : Ading