selalu.id – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bekerja sama dengan Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang untuk mendukung revisi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Persaingan Usaha. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman pada Maret lalu, yang dilanjutkan dengan perjanjian kerja sama (PKS) baru-baru ini.
Ketua KPPU, M. Fanshurullah Asa (Ifan), menekankan pentingnya peran akademisi dalam mereformasi UU tersebut agar selaras dengan perkembangan ekonomi digital dan global.
Dalam kunjungannya ke Unissula kemarin, Ifan menegaskan kerja sama ini mencakup kuliah umum, program magang mahasiswa, dan riset bersama, dengan fokus pada digitalisasi ekonomi, pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta pengadaan barang dan jasa pemerintah. Revisi UU ini dinilai penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen.
Kajian Universitas Padjadjaran menunjukkan adanya korelasi kuat antara pertumbuhan ekonomi dan tingkat persaingan usaha yang diukur melalui Indeks Persaingan Usaha (IPU). Saat ini, IPU 2024 tercatat 4,95 poin. Untuk mencapai target pertumbuhan 8 persen, diperlukan IPU sebesar 6,33 poin, atau kenaikan sekitar 29 persen. Revisi UU Persaingan Usaha dipandang sebagai kunci untuk mencapai lompatan tersebut.
"Usulan revisi Undang-Undang telah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025, dan pembentukan Panitia Kerja DPR kemungkinan dimulai Mei mendatang. Dukungan akademisi sangat penting agar revisi ini berbasis kajian ilmiah yang kuat," ujar Ifan kepada selalu.id, Sabtu (26/4/2025).
Rektor Unissula, Prof. Dr. Gunarto, S.H., M.Hum., menyambut baik kerja sama ini. Unissula, melalui program studi unggulannya, termasuk Fakultas Hukum dengan jurnal terindeks Q1, berkomitmen untuk aktif berkontribusi, tidak hanya dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, tetapi juga advokasi kebijakan publik.
Sebagai bagian dari kerja sama, KPPU juga memperkenalkan Jurnal Persaingan Usaha (JPU) yang terakreditasi SINTA 3 sebagai wadah publikasi penelitian di bidang kebijakan dan hukum persaingan usaha. Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem persaingan usaha yang sehat dan adil di Indonesia, serta mencetak generasi muda yang kritis terhadap praktik monopoli dan ketimpangan pasar.
Editor : Ading