selalu.id - Radang lambung atau gastritis bukan sekadar gangguan ringan. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat berkembang menjadi penyakit serius. Salah satu penyebab utamanya adalah konsumsi jangka panjang obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID).
Dr. Willy Sandhika, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, menjelaskan bahwa penggunaan NSAID seperti aspirin dan diclofenac dapat merusak lapisan pelindung lambung.
“NSAID menghambat enzim COX-1 dan COX-2 yang meredakan nyeri, namun enzim ini juga berperan menjaga integritas mukosa lambung. Ketika terganggu, produksi prostaglandin menurun dan lambung menjadi rentan terhadap peradangan,” jelasnya, Selasa (13/5/2025).
Gastritis, lanjut Dr. Willy, bisa bersifat akut—timbul mendadak, atau kronis—berlangsung lama dan sulit sembuh jika penyebabnya terus berlanjut.
Ia menambahkan, kelompok usia lanjut, penderita tukak lambung, serta pengguna NSAID dosis tinggi atau yang mengonsumsinya bersamaan dengan kortikosteroid, memiliki risiko komplikasi lebih besar.
Karena itu, Dr. Willy menekankan pentingnya edukasi masyarakat terkait bahaya penggunaan NSAID secara sembarangan, terutama jika dipicu promosi yang menyesatkan.
“Alternatif pereda nyeri seperti kompres, koyo, minyak gosok, atau ramuan tradisional yang aman bisa menjadi pilihan. Namun perlu diwaspadai, ada jamu yang secara ilegal dicampur NSAID demi efek instan, tanpa disadari konsumen,” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat agar lebih bijak memilih pengobatan. “Jangan tergoda solusi cepat tanpa memahami risiko di baliknya,” pungkasnya.
Editor : Ading